Kamis, 30 Desember 2010

Family Financial Planning

Weeww, tumben-tumbenan nih nulis tentang keuangan keluarga. Gara-gara kemaren pas orientasi mahasiswa baru *berasa baru lulus SMA*, ada materi Pengelolaan Keuangan Keluarga oleh Ahmad Gozali.

Dari semua materi orientasi, kayanya cuma ini deh yang kena banget. Kenapa? Karena di keluarga kecil kami, manajemen keuangannya masih NOL BESAR!!! 

Tabungan?kalo nyisa

Asuransi?ASKES doangan.haha

Dana cadangan?Masih diutakatik

Tabungan pendidikan delisha?nol

Emas?nol

Reksadana?nol

See? NOL BESAR kaaannn?

Setelah dapet pencerahan dari sang pakar, mulailah emak bodoh ini mikir tentang manajemen keuangan keluarga. Yang pertama, mulai dari pos PENDAPATAN. Sebagai PNS, penghasilan per bulan kami otomatis tetap *tetap pas2an, haha*, kecuali kalau telat, pulang cepat atau bolos. Udah pasti dipotong.

Penghasilan tambahan? sementara ini belum, semoga bulan-bulan selnjutnya Dr.Clodi mulai memberikan tambahan untuk kami. Amiiin...

Pos selanjutnya, PENGELUARAN. NAh mulai disini nih, kesalahan kami. Urutan prioritas kami adalah :

Biaya Hidup (bahan makanan, listrik, telepon,dsb)

Cicilan hutang (KPR, Utang Bank)

Kebutuhan masa depan (tabungan, investasi, dsb)

Agama/sosial (zakat, kurban, sedekah, dsb)

Kalo menurut Gozali, ini urutan prioritas keluarga miskin, g bakal bisa kaya kalo gini terus). Menurutnya, urutan yang benar adalah dri yang beresiko tinggi ke resiko rendah. Kya gini:

Agama atau sosial, sekitar 2,5%

Cicilan utang, max 35%

Kebutuhan masa depan, sekitar 10% untuk yang sudah berkeluarga, lebih besar lbih baik

Biaya hidup, sisanya

Kenapa biaya hidup ditaruh yang paling bawah dan jumlahnya adalah sebesar sisanya? Karena, kebutuhan hidup akan menyesuaikan pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, pasti kebutuhan hidupnya juga akan meningkat. Pada prinsipnya kan uang itu untuk dihabiskan, jadi kalo kaya yang selama ini kaya yang kami lakuin, nabung kalo ada sisa, ga bakalan bisa ngumpul itu uang. Pasti adaaaa aja yang mau dibeli. Nah, kalo biaya hidupnya ditaruh paling bawah kan kalo misal di akhir bulan ada sale, kalo ada uang bisa langsung kita beli, dan kalo kita ga punya uang ga bakalan beli kan? Beda kalo kita punya uang "sisa" itu, pasti timbul konflik batin, beli.. engga.. beli.. engga.. Kalo beli, ntar ga ada uang sisa, kalo engga sayang diskonnya. iya kaaaaan?

Terus, tentang DANA CADANGAN. Dana cadangan ini ga boleh diutaktik kecuali keadaan darurat seperti sakit, musibah. Besarnya 3-6 kali pengeluaran bulanan. Kenyataannya, dana cadangan kami ga nyampe segitu dan masih diutak atik aja. 

OK lah, mumpung awal bulan dan awal tahun, mari kita atur lagi keuangan kita beibeh!!!

*bersambung episod 2*

4 komentar:

fita mengatakan...

nice info 'mom..
boleh copas ga yaa isi materiNya utk blogQ?hehehe..

oiyaaa.. slm knl yaa.. akhirNya si silent reader ini muncul gara2 biz mampir ke Dr.Clodi.. diTunggu yaa dear barangNya, tengkyu;)

endahhh mengatakan...

aduuuhh, jadi malu... ada yng baca blognya juga.,,
OK say.. siang ini sebelom kuliah aku kirim.. :)

fita mengatakan...

wuaaah.. maAcih sblmNya yaa 'mom..
oiya i follow ur blog yaa.. ;)

anis mengatakan...

ahem...baru nyadar juga klo gaya hidup harus sisa dari segala pengeluaran+investasi yah...pantesan aku gak punya dana darurat :). Nice info..
PNS tp di instansi beerabu kemkeu bukan pas2an lagi loh sekarang :)