Rabu, 05 Januari 2011

Family Financial Planning (Part II-Investasi)

Wokeeeh, mari kita bahas keuangan lagi. Kali ini part II nya tentang investasi. Sumbernya masih dari Ahmad Gozali.

Kalo ditanya investasi apakah yang paling baik? Jawabannya adalah tidak ada. Yang ada itu investasi yang paling cocok. Yess, yang paling cocok dengan tujuan investasi itu sendiri.

Pertama, tentukan tujuan atau cita-cita dalam hidup. Misalnya yang standar2 aja ya.. membeli rumah, mobil, sekolah anak, naik haji, passive income dikala pensiun.

Untuk membeli rumah, rasanya hari gini susah ya beli rumah secara cash, jadi mau tak mau harus kredit. Urut2an pemberi kredit mulai dari yang beresiko rendah ke tinggi: pasangan-orang tua-teman/saudara-koperasi-pegadaian-bank-leasing-rentenir. Tapi kalo misal pinjem ke temen 100juta, balikin 200juta berarti itu kategorinya bukan temen yaa, tapi rentenir. hahaha...

Membeli mobil. Mobil ini kan sifatnya barang konsumtif ya, bukan barang produktif, sebenernya ga bisa dikategorikan investasi. Maksudnya barang konsumtif itu barang yang kalau dibeli bukannya mendatangkan penghasilan tapi malah menimbulkan biaya, seperti bensin, perawatan (kecuali kalau mobilnya disewain). Jadi, sebaiknya membeli mobil bukan dengan cara kredit.

Sekolah anak. Ini bisa dihitung dari rumus 2-4-6-8. Jadi, jika umur anak sekarang 0 tahun, biaya yang diperlukan saat dia masuk SD adalah 2kali biaya SD sekarang. SMP, 4 kali biaya SMP sekarang. SMA, 6 kali biaya SMA sekarang, dan kuliah 8 kali biaya kuliah sekarang. *Pengsannn* So, mulai sekarang bisa ngitung berapa biaya yang dibutuhkan sampai anak lulus kuliah. Rumus ini bisa dipake saat memutuskan mengambil tabungan pendidikan atau asuransi(tidak disarankan) untuk anak. Kebanyakan agen asuransi atau tapen nanyain "bapak sanggupnya berapa per bulan, biar kami buatkan simulasinya", padahal ini salah. harunya kit hitung dulu kebutuhannya, baru kita bawa ke bank tau asuransi. :)

Naik haji. Semua orang pasti bilang, biaya naik haji tiap tahun makin mahal. Padahal ini SALAH! Biaya naik haji itu sebenernya tiap tahun makin menurun lho! Ada yang bilang boong? Beneran ini lho, makin tahun makin turun, tapi kalau dihitung dengan emas. Jadi, tahun 2000, untuk naik haji butuh biaya senilai 300gr emas, tahun 2007 setara 150gr emas, dan 2010 90gr emas. Jadiiii,  untuk rencana naik haji sebaiknya nabung emas. Semoga dengan punya kurang dari 50gr emas udah bisa naik haji 10 tahun lagi. Amiiin..

Passive income saat pensiun. Ada beberapa alternatif sih, bisa dengan produk keuangan (reksadana, saham,dsb), aset yang disewakan, bisnis, atau barang ciptaan. Oh iya, walaupun judulnya saat pensiun, ini bukan berarti dimulai menjelang pensiun lho, makin cepat makin baik. Untuk bisnis dan barang ciptaan (royalti lagu, menulis, dsb) tidak semua orang bisa melakukan, jadi ini tidak wajib tapi dianjurkan. Nah, kalau produk keuangan dan aset yang disewakan, rasanya semua orang bisa, jadi ini hukumnya wajib dimiliki sebagai bekal di kala pensiun biar ga kaget dengan timpangnya pendapatan. 

Investasi itu sendiri ada yang beresiko rendah, sedang, tinggi. resiko rendah seperti deposito (sebenernya ini ga cocok untuk investasi, lebih cocok menjadi dana cadangan), resiko sedang obligasi, resiko tinggi saham. Untuk reksadana sendiri ada yg beresiko rendah, sedang, tinggi. Untuk usia 20-30 tahun, sebaiknya kita berani untuk berinvestasi yang sifatnya beresiko menengah atau bahkan tinggi  yang berpeluang memberikan tingkat pengembalian tinggi dalam jangka panjang, misalnya 80% reksadana saham 20% reksadana tetap. Untuk usia 30-50 tahun, bisa 50:50 resiko rendah dan tinggi, misalnya 50% reksadana tetap 50% reksa dana campuran, sedangkan untuk usia diatas 50 atau masa pensiun lebih tepat investasi dengan resiko rendah, misalnya 80% reksadana tetap dan 20% reksadana campuran.

Segitu dulu ya.. sharingnya tentng investasi. Maap kalo ga memberi pencerahan malah makin membingungkan, soalnya yang nulis pun blom nglakuin 1 pun. Ini semata2 hasil pemahaman apa yang dikatakan sang pakar. Kalo ada salah2 ya maafkanlah...

9 komentar:

fita mengatakan...

ehm..
jd sedih baca tulisan itu..
*mikir.. apa aku bisa yaa ktka udah nikah nanti bagi2 uang utk kebutuhan ini itu, hehehe*

oiya mbak, tulisan ini&sebelumNya aku copas aja yaa keBlogKu, blh ga?
sangat bManfaat bgt bundaaaaa..:">

endahhh mengatakan...

aku aja yang udah 1,5 tahun nikah blom punya invest apa2.hehehe...
monggo dicopas, maapkeun ya aku blom sempeeet email...

Anonim mengatakan...

"Naik haji" atau "pergi haji" hayooooooo.......xixixi
Sebenernya family financial planning intinya ya emang gitu2 ajah, tinggal prakteknya aja gimana heheh

the arrazaq's mengatakan...

sutris nih ndah, ngebayangin yang mana mesti dipikirin duluan padahal semuanya sama2 penting. antara invest buat pendidikan anak, ngelunasin utang rumah, ato nabung buat haji? hahaha...

yuk dikit2 nabung LM lah kita huahaha, macem betuuulll aja

endahhh mengatakan...

wina:ibadah haji aja deh.hihihi...

irma:jangan sutris dulu..qeela masi kecil.hihihi..
kalo aku sih sementara blom ada yg dipilih,lha wong blum ada duite. hahaha..
yuuk ah, LM paling aman nampaknya.

effie netta mengatakan...

endah...bermanfaat nich infonya
thanks yaaa

endahhh mengatakan...

alhamdulillah.. ada juga yg bilang tulisanku bermanfaat. huehehe

Anonim mengatakan...

mba endah salam kenal yaa..

samaan nih aku juga lagi menyusun investasi yang pas dengan kantong PNS yang cekak *tos ah kan samaan PNS kita*

etty

endahhh mengatakan...

tosss...

salam kenal ya.. meluncur balik aaahhh...